Laman

Minggu, 22 Agustus 2010

Rei - bagian 2 (akhir)

berminggu-minggu Yamada dan Kazuho tidak mengunjungi cafe. kami sedang menghadapi beberapa ujian. aku juga sibuk belajar ditengah-tengah waktu saat tidak ada pengunjung dan setelah cafe tutup.

saat itu setengah jam sebelum cafe tutup. aku sedang membereskan meja saat pintu cafe terbuka. Yamada dan Kazuho.

"Selamat datang" Kataku sambil menunduk.

"Hai, Rei!" Kata Kazuho sambil melambai. Yamada tersenyum. Aku menghampiri mereka. "Silahkan duduk. Kalian ingin memesan apa?" Tanyaku.

"berikan aku blueberry cake. aku sangat lapar" Kata Kazuho.

"Yamada-san?"

"A, aku, bisa berikan aku jus kiwi?"

"Tentu, pesanan kalian akan datang lima menit lagi" Kataku sambil berbalik dan pergi menuju dapur. tidak lama aku kembali sambil membawa pesanan mereka.

"Kami tadi sengaja mampir ke sini. Yamada ingin menemui seseorang katanya" Kata Kazuho sambil tertawa jail. Yamada menyikut tangan Kazuho.

"Oh,ya? Wah, Yamada-san, siapa yang ingin kau temui?" Tanyaku dengan tenang. padahal sebenarnya jantungku berdegup sangat kencang saat menanyakan itu.

"Oh,itu.."

Pintu cafe terbuka. kami memandang ke arah pintu dan melihat siapa yang datang. Yamada berdiri saat mengetahui siapa yang datang dan bergegas menghampiri wanita itu.

"Siapa dia?" Tanyaku.

"Dia? dia teman Yamada sejak kecil"

"Kekasihnya?"

Kazuho mengangguk.

Yamada menarik tangan kekasihnya dan memperkenalkannya pada kami "Ini kekasihku, Megumi. Megumi, ini Kazuho dan Rei. kazuho adalah sahabatku yang sering kuceritakan. dan Rei, dia teman sekelasku yang bekerja di sini"

"Senang berkenalan dengan kalian, Kazuho dan Rei. maafkan kalau selama ini Yamada merepotkan kalian"

"Tidak, sama sekali tidak" Kata Kazuho.

"Baiklah kalau begitu. sepertinya aku dan Megumi harus pergi meninggalkan kalian berdua"

"bye, Yamada" Kata Kazuho.

"Terima kasih atas kedatangan kalian" Kataku sambil menunduk. Aku mengamati mereka berdua hingga mereka benar-benar menghilang dari pandanganku, tanpa sadar bahwa Kazuho mengamatiku.

"Rei"

Aku melihat ke arah Kazuho. Ia tampak sedikit terkejut.

"Matamu. Kau menangis"

Aku terkejut dan memeriksa mataku yang telah basah. terlanjur. Kazuho sudah melihat bahwa aku menyukai Yamada.

"Kau, ternyata selama ini kau menyukai Yamada?"

Perkataan Kazuho membuatku tidak dapat membendung perasaanku lagi. dadaku terasa sangat sakit hingga air mataku tidak dapat berhenti keluar. kakiku terasa sangat lemah hingga aku terjatuh. Kazuho menahanku saat aku terjatuh.

"REI! maafkan aku. sungguh maafkan aku"

Tangisku semakin pecah saat tangan Kazuho memegang pundakku, tetapi hal itu malah membuat Kazuho memelukku.

"Tolong jangan menangis. sungguh aku tak ingin melihatmu memangis" Kazuho memelukku dengan sangat erat. Tapi aku masih tidak dapat menghentikan tangisanku yang semakin kencang.

Malam itu, Kazuho mengantarku pulang. Ia merasa bersalah telah membuatku menangis. padahal saat itu, semua bukan kesalahan Kazuho. Semua itu salahku.

---------------------

"Pagi, Rei!" Sapa Kazuho.

"Pagi. Kazuho-san, kau terlihat bahagia sekali pagi ini"

Kazuho tertawa. "Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat sabtu besok"

"Tidak bisa, lagipula besok aku harus bekerja di.."

"Tidak apa-apa.aku sudah meminta ijin dari pemilik cafe tempatmu bekerja. dan dia mengatakan kau dapat pergi denganku besok. bagaimana?" Tanya Kazuho sambil tersenyum.

"Baiklah" Kataku sambil membalas senyumannya.

---------------------

Aku menunggu di depan apartemenku siang itu. mengenakan pakaian terbaikku. tidak lama sebuah motor menghampiri.

"Kau sudah menunggu lama?" Tanya Kazuho.

"Tidak" Kataku.

"Baiklah kalau begitu, ayo naik" Kata Kazuho sambil menyuruhku naik atas ke motornya.

Kazuho menyalakan motornya. suara motor itu berderu kencang dan pergi meninggalkan apartemenku.

ternyata Kazuho mengajakku ke taman bermain. kami bersenang-senang di sana. rollercoaster, rumah hantu, gulali, boneka beruang, dan masih banyak lagi. di tempat itu, kami tertawa. hanya untuk kami berdua.

matahari mulai tenggelam dan Kazuho mengajakku untuk pergi meninggalkan taman bermain. motor yang dikendarai oleh Kazuho ternyata tidak mengarah ke apartemenku.

"Kazuho, ku ingin mengajakku kemana?"

"Nanti kau akan tahu"

Aku lebih memilih untuk tidak bertanya lagi dan membiarkan Kazuho mengarahkan motornya sendiri.

--------------------

"Dulu, saat rumahku masih berada di dekat sini, aku sering pergi ke tempat ini saat malam datang. disini aku bisa melihat kota tokyo secara jelas" Kazuho menatap pemandangan dari bukit ini. kota Tokyo terlihat sangat indah jika melihatnya dari sini. Kazuho duduk dan bersandar pada satu pohon. aku duduk di sebelahnya.

"Aku sangat merindukan tempat ini. dapatkah kita di sini lebih lama? aku sudah memesan penginapan di dekat sini" Kata Kazuho. aku menatapnya penuh dengan ketidakpercayaan. kazuho tertawa saat melihat ekspresiku. "Tenang saja, aku memesan dua kamar"

perasaanku sedikit lega mendengarnya.

"Aku tidak akan menyakitimu lagi" Kata Kazuho.

"Tidak, kau belum pernah menyakitiku sama sekali. itu salahku" Kataku.

Kazuho menggenggam tanganku. "Izinkan aku menjadi malaikat penjagamu"

Jantungku berdegup.

"Izinkan aku untuk terus menjaga dirimu, Rei"

"K, kau.. "

"Ya, aku tahu kalau kau menyukai Yamada. tapi aku tidak bisa membiarkan perasaan ini. walaupun aku tahu kau akan menolakku, aku hanya ingin kau tahu bahwa aku mencintaimu dan akan selalu menjagamu"

Jantungku berdegup semakin kencang.

"Aku.."

"Maafkan atas kelancangan mulutku" Kazuho melepas genggamannya.

Kami berdua terdiam. hanya terdengar bunyi jangkrik. pikiranku melayang. selama lebih dari lima menit kami terdiam.

entah apa yang membuat saat itu aku menggerakkan kepalaku dan bersandar di bahunya.

"Jadilah malaikat penjaga hatiku agar tidak lagi mencintai Yamada"

"Baiklah. Pegang janjiku. Aku tidak akan meninggalkanmu. Jika aku pergi, maka aku akan kembali ke sisimu" Tangan Kazuho melingkari bahuku. membuat malam ini terasa hangat dan aman. dengan seorang malaikat berada di sampingku.

------------------

Mulai hari itu, Kazuho tidak masuk kuliah. Saat aku bertanya kepada Yamada, ternyata Kazuho pergi ke Paris untuk kuliah di sana. Dia melakukan itu tanpa memberitahuku. saat itu juga aku merasa dibohongi olehnya. tetapi malam itu juga, sebuah sms masuk ke handphoneku.

"Maafkan aku tidak memberitahumu sebelumnya. Aku takut kau tidak merelakanku pergi. Aku pergi ke Paris untuk belajar. Kau ingat janjiku,kan? Aku akan kembali ke sisimu"

aku tertawa kecil saat membacanya. aku membalas pesannya.

"Bodoh, mana mungkin aku tidak akan merelakanmu pergi untuk belajar! Ya, tentu saja aku ingat itu. dan aku mempercayainya"

kirim

------------------

"Rei! sejak kapan kau berpacaran dengan pengeranmu itu?? ayo beritahu aku!" Kata Miya suatu hari.

"Kau tahu darimana?"

"Ayumi memberitahuku saat ia melihat facebookmu"

"Jadi Ayumi sudah mengetahuinya?"

Miya mengangguk.

"Rei..kenapa kau jahat sekali padaku sampai aku tidak tahu kalau kau sedah berpacaran dengan pangeranmu itu???" Tanya Miya sambil memukul pelan tanganku.

"Berhenti memanggilnya 'pangeran'. dia punya nama"

"Bahkan kau tidak memberitahuku namanya. Kau jahat sekali"

"Namanya Kazuho"

"Ah, kalau begitu ajak dia kemari"

"Tidak bisa"

"Bagaimana mungkin tidak bisa? saat itu kau memberitahuku kalau dia teman sekelasmu"

"Bagaimana caranya kau menyuruhku membawanya dari Paris?"

"PARIS?! maksudmu, Paris di Perancis itu?"

Aku mengangguk.

"Oh, Rei, kasihan sekali. Bagaimana mungkin dia setega itu meninggalkanmu sendirian di Tokyo yang penuh dengan kejahatan?"

"Aku baik-baik saja, Miya. sebelum ada dia, toh aku dapat menjaga diriku sendiri. lagipula aku yakin dia akan kembali ke Tokyo" Aku tersenyum.

Ya, aku percaya itu.

------------------------------------------------------------------------------------------------------
wow, gue menyelesaikan cerpen ini dalam waktu 6 jam. sedikit ngga percaya karena ini cerpen tercepat yang pernah gue buat.

semoga kalian menikmati cerpen ini. maaf kalau ada tulisan yang salah. hehehe maklum.

2 komentar:

  1. trus yg nyeritain org itu yg mn'a????

    BalasHapus
  2. haduh ngga sabaran banget, neng. ada lanjutannya,kan =="a
    kan udah bilang, lanjutannya nanti gue post. eh udah di post, ding.

    BalasHapus