Laman

Senin, 15 Februari 2010

Japan

Masih capek abis pulang sekolah. Tapi karena keinget ada yang request nyuruh
aku buat nulis fanfic-ku, jadi sekarang aku nulis fanfic yang aku tulis di buku.
tadinya sih cuma iseng. eh ternyata selesai juga. tapi entahlah kalo yang
di blog ini. hehe.
cekitot, ah!!
**********************************************************************
"Fumiko, sepagi ini kau sudah harus berangkat?." Aku sedang berjalan menuruni tangga sambil membetulkan letak sarung tanganku ketika ketika tiba-tiba kalimat itu mengejutkanku. Aku menoleh ke arah asal suara itu.
"Oh, Bu Kimamura. Ya, ada yang harus aku kerjakan terlebih dahulu dengan temanku."
Ibu paruh baya itu tersenyum. "Baiklah, hati-hati di jalan"
Aku mengangguk. "Aku pergi dulu."
Bu Kimamura ialah wanita paruh baya yang tinggal satu lantai di bawah apartemenku. suaminya telah meninggal, sementara anaknya yang satu tahun lebih tua dariku pergi meninggalkannya. dan hanya ada aku yang bisa menemaninya setelah aku pulang. sementara penghuni apartemen yang lainnya, mereka adalah pekerja kantoran yang baru pulang saat malam tiba.

************************

Aku sedang asik melahap dango-ku ketika tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundakku. Aku menoleh sambil melahap dango terakhirku. Hampir saja aku tersedak saat aku melihat siapa yang berada di depanku.
"나 좀 도와 줄래? 난 여기서 꺼져.
"残念?" Kataku dengan bahasa Jepang setelah aku menelan dango-ku.
"uhm..Can you speak english?because I can't speak japan"
"Sure"
"Well, I get lost here. can you help me?"
"Sure. What can I do for you?"
"Can you help me to find my friends? I've been with them but suddenly we are separate and now I cant find my friends"
Friends? Temen-temen? lebih dari satu dong! Jangan-jangan..
-penggunaan bahasa Inggris, bahasa Jepang dan bahasa Korea diubah jadi bahasa Indonesia biar ngerti-
"Anda..Young Saeng SS501, kan?"
"Kau mengenaliku?"
Aku tersenyum sambil mengangguk. "Aku akan membantumu"
"Ah, aku tahu bahasa jepang untuk kata ini. Arigatou"
Aku tertawa mendengar ucapan Young Saeng sementara dia tersenyum malu.
Kami menelusuri sepanjang pertokoan. saat tiba-tiba aku mendengar seseorang yang meneriakkan nama YoungSaeng.
"Young Saeng!"
Young Saeng menoleh.
"Hey kalian!"
Empat laki-laki yang tadi memanggil YoungSaeng berlari mendekati kami.
"Kemana saja kau tadi? Kami berkeliling mencarimu" Kata Kyu.
"Handphone-mu. Kenapa kami telfon tidak aktif?" Tanya Hyun Joong yang
terlihat sangat cemas.
"Maafkan aku. Aku baru sadar kalau baterai handphone-ku sudah habis."
Aku terdiam antara bingung bercampur shock. Bingung karena aku tidak
mengetahui apa yang mereka katakan, dan shock karena laki-laki yang barada
di hadapanku sekarang adalah member SS501, salah satu boyband Korea favoritku.
tiba-tiba salah satu dari mereka menyadari keberadaanku.
"Pasti kau yang membantu Young Saeng kami" Tanyanya dalam bahasa
Jepang dengan sangat lancar. Jung Min.
"Oh, kebetulan dia memintaku membantunya untuk mencari kalian. kebetulan
aku sedang tidak sibuk, jadi kubantu saja" Kataku dengan bahasa Jepang.
"Aku benar-benar kesulitan tadi saat mencari orang yang dapat berbahasa
Inggris. Aku telah menanyakan kepada lebih dari lima orang dan orang yang
kutanyai tidak dapat berbahasa Inggris. Dan untunglah aku bertanya padanya
dan ternyata dia dapat berbahasa Inggris." Kata Young Saeng.
"Young Saeng, sebaiknya kau belajar dengan Kyu atau Jungmin bahasa Jepang.
jadi lain kali jika kau tersesat lagi kau tidak perlu susah payah mencari orang sebagai
penerjemah" Kata Hyung Joon.
"Maafkan aku" Kata Young Saeng.
"Ah sudahlah kau tidak perlu meminta maaf" Kata Hyun Joong.
"Aku benar-benar berterima kasih padamu. entah apa yang harus aku lakukan
untuk membalas kebaikanmu hari ini" Kata Young Saeng.
"Ah, ngga usah. Aku ikhlas membantumu"
"Tunggu, bukankah manajer bilang nanti malam kita akan pergi ke restoran?
Bagaimana kalau kau ikut dengan kami?" Tanya Hyung Joon.
Aku terkejut.
"Tenang saja, aku akan menjemputmu. Nanti malam kau harus datang.
Bolehkah aku tahu dimana rumahmu?" Tanya Hyung Joon. dia menatapku
lekat. entah sihir apa yang membuat aku melontarkan alamat apartemenku
dengan sendirinya.
"Rumah, eh apartemenku dua blok dari sini"
"Baiklah, tunggu kami nanti malam." Kata Hyung Joon sambil tersenyum.
Mereka berlima mengucapkan terima kasih dan pergi meninggalkanku
yang masih berdiri terpaku.
"Barusan mimpi ya?kok kayaknya nyata banget? barusan beneran abis bantuin
Young Saeng, ngga sih? Trus ketemu sama SS501. pasti aku habis bermimpi. Pasti"
Buk!
"Maafkan kami, oneesan. Aku tidak sengaja melempar bola itu"
Aku melihat bola yang menggelinding setelah bola itu mengenai kepalaku. Sakit!
"Maafkan kami. Bisakah kau melemparkan bola itu untuk kami?"
Ini bukan mimpi!
Aku melemparkan bola yang tadi mengenai kepalaku. kepalaku terlalu sibuk
berpikir untuk membedakan apakah kejadian tadi nyata atau tidak hingga aku
tidak mendengar anak kecil itu mengucapkan terima kasih.
Oh tidak! ternyata itu bukan mimpi!

-Part.1_end-
minami@natsunihanabitaikai.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar