Laman

Selasa, 16 Februari 2010

Japan part 2

- Hari yang sama, malam-

Young Saeng mengirimkan pesan singkat tadi. Katanya aku harus bersiap-siap. dan sekarang, inilah aku. berpakaian seadanya. Lagipula, apa yang harus aku pakai? padahal cuaca sudah mulai dingin karena sudah mulai memasuki musim salju. setidaknya, yang aku pakai bukan pakaian harajuku yang, kalau dipakai buat makan malam bareng SS501, bakal keliatan norak banget.
Lumayan lah, malam ini. Seenggaknya aku gak perlu susah-susah bikin makan malam kagi. tapi tetep aja, ini bukan makan malam biasa. tapi makan malam bareng SS501. dan bakal makan malam bareng sama salah satu membernya yang udah lama aku sukai.
Park Jung Min.
Ketemu orang itu tadi siang aja udah bikin deg-degan minta ampun. belum lagi waktu dia ngomong pake bahasa Jepang. rasanya kaya..
Ting tong!
wah, tumbel belnya nyala! biasanya mana ada yang bunyiin bel. bukan karena rusak, tapi emang jarang banget yang datang ke apartemenku.
aku melangkahkan kakiku mendekati pintu dan dengan perlahan aku membuka pintu. aku sedikit terkejut saat aku melihat siapa yang berada di depan pintu apartemenku.
"Ah, ternyata benar kau! Maafkan Hyung Joon karena dia tidak bisa menjemputmu. Sebagai gantinya aku yang akan mengantarmu sampai ke tempat tujuan!" katanya dengan bahasa Jepang dan dengan raut wajah yang sangat cerah.
Aku terdiam. Raut wajahnya yang semula cerah, tiba-tiba saja berubah menjadi bingung.
"Fumiko?" Tanyanya.
Aku tersadar. "Oh, maafkan aku"
Orang itu tersenyum. "Tak apa. Sudah siap?"
"Tentu" jawabku sambil membalas senyumnya.
Jungmin berjalan di depanku. Badannya tegap. Dia lebih tinggi dariku. Mungkin sekitar 15 cm. Mandangin dia dari belakang bikin deg-degan sendiri nih. Menyebalkan.
"Fumiko"
Lagi-lagi aku melamun hingga tidak sadar bahwa aku sudah berdiri di sebelah sebuah mobil. Jungmin menyadarkanku.
"Kau tidak apa-apa? Apa kau baik-baik saja?"
"Aku tidak apa-apa. aku baik-baik saja" kataku sambil tersenyum.
Jungmin tersenyum. "Ayo masuk"
Jungmin membukakan pintu mobil untukku dan kemudian dia masuk melalui pintu lainnya. Mobil seketika berderum dan mulai berjalan. Tanpa sadar bahwa ada seseorang yang memperhatikan kami sedari tadi.

******************************


Tidak ada komentar:

Posting Komentar