rumah gue masih nyala. pintu juga masih belum ketutup waktu gue keluar kamar. dan gue baru sadar gue belum nyari artikel buat bahasa perancis dan belom belajar buat ujian praktek komputer besok. huh *mendesah*
oke, balik ke tujuan awal gue. kali ini gue akan memperkenalkan buku yang barusan gue baca.
---------------Judul : Ai: Cinta Tak Pernah Lelah Menanti
Penulis : Winna Efendi
Jumlah halaman : 288 hlm
ISBN : 979-780-307-4
Ukuran : 13 x 19 cm
Penerbit: Gagas Media
Tahun: Februari 2009
Sinopsis:
Cinta seperti sesuatu yang mengendap-endap di belakangmu. Suatu saat, tiba-tiba kau baru sadar, cinta menyergapmu tanpa peringatan.
-Sei-
Aku mencintai Ai. Tidak tahu sejak kapan - mungkin sejak pertama kali dia menggenggam tanganku - aku tidak tahu mengapa, dan aku tidak tahu bagaimana. Aku hanya mencintainya, dengan caraku sendiri. Sekarang, semuanya sudah terlambat. Tidak. Semuanya sudah terlambat jauh sebelum hari ini - mungkin sejak festival musim panas itu, atau mungkin sejak kedatangan Shin. Dia telah memilih, sadar maupun tidak, dan orang itu bukanlah aku.
-Ai-
Aku bersahabat dengan Sei sejak kami masih sangat kecil. Saat mulai tumbuh remaja, gadis-gadis mulai mengejarnya. Entah bagaimana, aku pun mulai jatuh cinta padanya, tetapi aku memilih untuk menyimpannya. Lalu, datang Shin ke dalam lingkaran persahabatan kami. Dia membuatku jatuh cinta dan merasa dicintai. Kami bahagia, tetapi suatu hari Shin pergi dan tak bisa kembali lagi.
-----------------
berawal dari gue ceritain cerita gue tentang bokap gue yang baru ngasih tau kalau di kantornya nyelenggarain tes beasiswa ke universitas Tokyo ke Miro, tiba-tiba dia keinget tentang buku yang dia bawa juga ceritain tentang orang yang kuliah di universitas tokyo. akhirnya gue minjem tuh buku. tapi di luar dugaan gue, buku itu nyeritain tentang kisah percintaan. bodohnya gue juga, gue ga baca sinopsis.
gue ga langsung baca nih buku tadi. gue baru sempet baca buku ini waktu si Kiki curhat lewat twitter. girang banget dia waktu tau cowo kecengannya ngeliatin dia waktu senam tadi. lha gue, waktu kemaren senam dan diliatin sama cowo kecengan gue biasa aja.
dan ini beberapa percakapan gue sama si Kiki.
kiki : ntah kenapa bagian inti senam tadi yang paling gue inget itu inti 2,
gue : Perasaan waktu gue gitu juga biasa aja ah -_- RT @kikiawly: ntah kenapa bagian inti senam tadi yang paling gue inget itu inti 2,
kiki : elo kan kenal -_- RT @emon58218: Perasaan waktu gue gitu juga biasa aja ah -_- RT @kikiawly: ntah kenapa bagian inti senam
gue : Kenal,tapi kaya ga kenal.aaaa,sedih ah ngingetin itu. T_T RT @kikiawly: sama yang elo RT @emon58218: Siapa? RT @kikiawly: elo kan kenal -_-
nah, gara-gara tuh tweet gue memutuskan untuk berhenti mainin hape gue dan mulai baca novel ini sambil menikmati perjalanan gue ke rumah. bukannya gue mendapatkan ketenangan gara-gara novel ini, nih novel malah nambah ngingetin gue sama tuh cowo. cuma bedanya, Ai lebih beruntung daripada gue. dia sama Sei masih bisa sahabatan sampe kuliah. lha gue?? mulai SMP, gue udah pisah sekolah sama dia dan ga pernah ngobrol. padahal dia satu perumahan sama gue. waktu SMA, gue sama dia satu sekolahan.
dan inilah kesamaan gue sama novel ini. di novel ini, Ai suka sama Sei. sama-sama suka, sih. cuma Sei yang nyatain lebih dulu. sayangnya waktunya ga tepat. sei nyatain perasaannya waktu Ai masih sedih karena dia ditinggal mati tunangannya, Shin. sampai akhirnya, Ai sadar, kalau dia emang cinta sama Sei dan akhirnya dia ngerelain Shin.
untuk bagian Shin-nya sih bukan gue banget. aaahhhhh, jangan sampeeee....!!!! tapi buat bagian Ai sama Sei :) . entah sejak kapan gue menyadari gue suka sama tuh cowo. waktu kelas 1 SMA, gue sama sekali ga ada perasaan sama dia. waktu itu, gue sangat berharap gue bisa sahabatan lagi sama dia. apalagi waktu kelas 1 gue sekelas sama dia. belum sempet gue ngerasain hal itu, gue sadar satu hal. gue sering pergokin dia lagi merhatiin gue. awalnya gue ngira, itu cuma kebetulan. sampe suatu hari, gue --yang waktu itu lagi digosipin abis-abisan sama temen sekelas gue-- dicengin waktu cowo yang digosipin sama gue masuk ke kelas gue. sekelas rame. gue nengok ke belakang buat ngediemin temen gue yang pada berisik. semuanya masang senyum jail. kecuali satu orang. Dia. cowo itu. dia cuma diem. pura-pura serius baca buku. dan pura-pura gak denger. dan saat itu, gue yakin. perasaan dia saat itu, masih sama kaya perasaan dia tiga tahun lalu.
tiga tahun lalu, waktu gue SD, gue bener-bener deket banget sama dia. dulu gue sama dia sahabat deket. deket banget. tapi waktu itu gue dikasih tau sama temen cowo dia. tentang itu. waktu itu gue gue ga percaya gitu aja. tapi mereka temen deket dia, yang ada saat gue ga ada di samping dia. mungkin kata-kata mereka bener.
dan itu terbukti.
dan waktu SD, jujur gue suka dia. cuma suka. waktu SMP, waktu gue denger dari nyokapnya dia kalo dia pacaran, gue cemburu. saat itu lah gue sadar gue suka dia. sampai saat ini.
tapi gara-gara kejadian waktu gue kelas satu itu, dia masih marah sama gue. waktu kelas satu, gue masih bisa ngobrol, walaupun gak sering, sama dia. bahkan waktu itu gue ketawa bareng sama dia. tapi dua tahun terakhir ini, satu patah katapun belum dia ucapkan. senyumpun gak ada. sama sekali.
itulah yang bikin mata gue sembab waktu gue keluar dari kamar gue. gue iri sama Ai yang masih deket sama Sei sampe kuliah. gue iri sama Ai yang akhirnya bahagia bareng Sei.
sementara gue, waktu SMA gue sia-siakan. tinggal beberapa bulan lagi gue sama dia mungkin harus pisah karena beda universitas. beda fakultas. dia milih fakultas yang dulu waktu kelas satu gue pengenin, dan gue milih fakultas yang dulu dia pengenin. tinggal beberapa bulan lagi, tapi persahabatan ini masih belum bisa kembali seperti semula, seperti 6 tahun lalu. gue bener-bener kangen saat-saat yang gue habiskan buat nungguin dia selesai piket, saat-saat yang gue dan dia habiskan bareng buat nungguin kereta sambil ngobrol, saat-saat dia marahin temen dia karena temen dia ngejailin gue. gue bener-bener kangen saat-saat itu. dan mungkin gue harus mengubur semua.
gue jadi inget sama kata-katanya Miro di teks pidato bahasa Inggrisnya dia, yang gue yakin itu bukan kata-kata dia.
"The Past is History,
The Future is a Mistery,
But Today is a Gift"
biarkan masa lalu gue kenang, gue harus mensyukuri apa yang gue alami saat ini, dan biarkan waktu menjawab apa yang akan terjadi di masa depan. entah ini bakal jadi masa lalu gue yang gue kubur dalem-dalem, atau masa indah yang bisa gue kenang sama dia.
biarkan waktu yang menjawab :)
dan ini lagu yang gue nyalain. yang nyanyi jonghyun, member CNBlue kesukaan gue
TEARSDROP IN THE RAIN
No one ever sees, no one feels the pain
Teadrops in the rain
I wish upon a star, I wonder where you are
I wish you're coming back to me again
And everything's the same like it used to be
I see the days go by and still I wonder why
I wonder why it has to be this way
Why can't I have you here just like it used to be
I don't know which way to choose
How can I find a way to go on ?
I don't know if I can go on without you oh
Even if my heart's still beating just for you
I really know you are not feeling like I do
And even if the sun is shining over me
How come I still freeze ?
No one ever sees, no one feels the pain
I shed teardrops in the rain
I wish that I could fly, I wonder what you say
I wish you're flying back to me again
Hope everything's the same like it used to be
I don't know which way to choose
How can I find a way to go on
I don't know if I can go on without you, without you
Even if my heart's still beating just for you
I really know you are not feeling like I do
And even if the sun is shining over me
How come I still freeze ?
No one ever sees, no one feels the pain
I shed teardrops in the rain
Oh... I shed teardrops in the rain
Oh... Hey... Teardrops in the rain
Even if my heart's still beating just for you
I really know you are not feeling like I do
And even if the sun is shining over me
How come I still freeze ?
No one ever sees (no one) no one feels the pain (no one)
I shed teardrops in the rain
Teardrops in the rain
Teardrops in the rain
Teardrops in the rain...
biarin lagu ini mengalun di rumah gue yang sepi. biar gue bisa tenang.